INFOESDM.COM – Perlu ada penguatan kapasitas listrik di Sumatera untuk memenuhi kebutuhan listrik manakala terjadi gangguan.
Selain itu, PLN perlu lebih fleksibel, sehingga pengembangan listrik melalui wilayah khusus dapat dikembangkan lagi.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan kepada media seusai menunaikan salat Jumat (7/6/2024) di Gedung Krida Bhakti, Jakarta
Penilaian itu disampaikan Moeldoko menyikapi gangguan listrik yang terjadi di beberapa wilayah di Sumatera belum lama ini.
Baca Juga:
PT Pertamina Kembangkan 3 Bahan Baku Bioetanol, Salah Satunya Tandan Buah Kosong Kelapa Sawit
John Legend dan Siti Nurhaliza Siap Membuat Malam Musik Tak Terlupakan di Bogor pada 6 Oktober 2024
“Di Sumatera memang perlu ada penguatan kapasitas, sehingga kalau terjadi sesuatu lagi, dicari di mana sumber-sumber yang bisa dialirkan ke sana,” kata Moeldoko.
Moeldoko mencontohkan, kapasitas sumber listrik di Pulau Jawa cukup besar.
Sehingga apabila terjadi gangguan dapat segera diatasi melalui pasokan dari wilayah lain.
“Kalau di Jawa memang lebih banyak,” jelasnya.
Baca Juga:
Prabowo Subianto ke Laos Temui Presiden dan Perdana Menteri Bahas Penguatan Kerja Sama Bilateral
Dia menyampaikan idealnya pertumbuhan di setiap wilayah harus selaras dengan pertumbuhan infrastruktur pendukung.
Seperti air hingga listrik, hal ini berlaku di semua daerah, termasuk Sumatera.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Duniaenergi.com dan Infomaritim.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haiupdate.com dan Infoups.com
Baca Juga:
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.