Amerika Serikat dan Indonesia Kaji Teknologi Reaktor Modular Kecil pada PLTN di Kalimantan Barat

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 20 Maret 2023 - 01:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AS-Indonesia kerja sama kaji penggunaan SMR untuk PLTN di Kalbar. (Pexels.com/
Pixabay)

AS-Indonesia kerja sama kaji penggunaan SMR untuk PLTN di Kalbar. (Pexels.com/ Pixabay)

INFOESDM.COM – Amerika Serikat dan Indonesia bekerja sama mengkaji penggunaan teknologi reaktor modular kecil (SMR) pada pembangkit tenaga listrik nuklir (PLTN) di Kalimantan Barat (Kalbar) yang nantinya menjadi salah satu sumber energi bersih alternatif di dalam negeri.

Dua negara mengumumkan kemitraan itu pada acara Forum Bisnis Kamar Dagang dan Industri Indo-Pasifik di Nusa Dua, Bali, Sabtu 18 Maret 2023.

Wakil Asisten Utama Menteri Luar Negeri AS untuk Keamanan Internasional dan Non-proliferasi Ann K. Gazer saat jumpa pers di Bali, Sabtu 18 Maret 2023, menyampaikan negaranya melalui Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA) bakal memberi pendampingan kepada Indonesia untuk membuat studi kelayakan penggunaan teknologi SMR.

Dari pihak Indonesia, Indonesia Power, yang merupakan anak perusahaan PT PLN (Persero), diberi tanggung jawab untuk membuat studi kelayakan tersebut.

Indonesia Power nantinya bekerja sama dengan perusahaan AS NuScale OVS LLC yang berpusat di Oregon, AS, dan perusahaan Jepang JGC Corporation.

“SMR, small modular reactor, merupakan teknologi baru yang didesain untuk lebih aman, dan minim risiko, dan ini dapat menjadi sumber energi utama yang mampu mendukung misi dekarbonisasi dan energi bersih,” kata Ann K. Gazer kepada media.

Studi kelayakan penggunaan SMR itu nantinya berlangsung di Kalimantan Barat.

AS dan Indonesia akan bekerja sama membuat rencana pemilihan lokasi, desain pembangkit listrik, sistem interkoneksi, penilaian awal terhadap dampak lingkungan dan sosial (AMDAL), penilaian risiko, perkiraan biaya, dan tinjauan terhadap regulasi/perizinan.

Jika studi itu menilai SMR layak diterapkan di Indonesia, NuScale mengusulkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir berkapasitas 462 megawatt di Kalimantan Barat.

Ann K. Gazer menyebut studi kelayakan itu paling lama rampung dalam waktu 18 bulan, tetapi itu bergantung pada temuan para ahli di lapangan.

“Hari ini, salah satu pejabat Pemerintah Indonesia menyampaikan kepada saya bahwa studi kelayakan ini akan selesai dalam waktu delapan bulan.”

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Dia memasang target yang ambisius, jadi kemungkinan itu akan rampung dalam rentang waktu tersebut,” kata Gazer menjawab pertanyaan.

Dalam sesi jumpa pers yang sama, Gazer menyampaikan ia sengaja datang langsung ke Bali mewakili Pemerintah AS untuk memberi jaminan SMR merupakan teknologi yang aman digunakan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.

“SMR memang teknologi baru, tetapi itu hasil dari penelitian dan pengembangan energi nuklir para ahli di AS selama 65 tahun,” kata pejabat AS itu.

Ia lanjut menjelaskan NuScale, perusahaan AS yang terlibat dalam kerja sama pembuatan studi kelayakan di Indonesia, telah menyempurnakan teknologinya untuk mencegah adanya bencana nuklir seperti yang terjadi di Fukushima, Jepang.

“Teknologi baru ini dapat beroperasi tanpa operator.”

“Kami di Amerika Serikat memiliki standar tertinggi untuk keamanan, keselamatan, dan nonproliferasi, khususnya dalam desain teknolologi nuklir ini,” kata Ann K. Gazer.

Oleh karena itu, dia menjamin SMR ini teknologi yang lebih aman dan lebih minim risiko daripada teknologi sebelumnya untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.

“Barangkali ada yang bertanya, mengapa pejabat bidang keamanan dan nonproliferasi yang datang menghadiri acara ini, karena saya mewakili Pemerintah AS ingin menjamin langsung keamanan dari teknologi ini,” kata dia.

Dalam laman resmi Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, Pemerintah AS menjelaskan SMR dapat menjadi sumber energi bersih yang andal, dan dapat membangkitkan listrik selama 24 jam.

SMR juga dirancang untuk tahan cuaca ekstrem, guncangan gempa, dan getaran dari aktivitas seismik lainnya.

Dalam kerja sama itu, AS juga menyalurkan bantuan dana baru sebesar Rp15,4 miliar atau setara satu juta dolar AS untuk Indonesia membentuk regulasi dan aturan perizinan penggunaan tenaga nuklir, serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

Dana tersebut merupakan bagian dari Program Infrastruktur Dasar Departemen Luar Negeri AS untuk Penggunaan Teknologi SMR yang Bertanggung Jawab (FIRST).

Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y. Kim menyampaikan kerja sama studi kelayakan itu merupakan wujud dari kemitraan strategis Indonesia dan Amerika Serikat.

“Pengumuman hari ini tentang kemitraan strategis untuk membantu Indonesia mengembangkan program energi bersih nuklir reaktor modular kecil, dan yang menjadi hasil utama di bawah Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global, merupakan tonggak penting dalam upaya Indonesia mencapai tujuan iklimnya dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Dubes Kim.***

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Berita Terkait

Kasus Dugaan Korupsi Importasi Gula, Inilah Daftar Lengkap 8 Perusahaan Gula yang Didalami Kejagung
PT Kilang Pertamina Internasional Raih Penghargaan, Berkontribusi Besar ke Penerimaan Pajak
Ir. Ludy Eqbal Al Muhamadi Dukung Pelatihan Konstruksi: FGD KADIN-BNSP Sukses Digelar
PROPAMI Juara Pertama Turnamen Mini Soccer HUT Ke-46 Pasar Modal Indonesia
Dapatkan Keahlian Baru di Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial!
Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Thorium, PT ThorCon Power Indonesia Siapkan Investasi Rp17 T
Kementerian ESDM Dukung Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan Sektor Swasta
Telat Bayar Gaji, Ratusan Tenaga Kerja Pembangunan PLTU 3-4 Nagan Raya Mogok Kerja
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 2 November 2024 - 15:09 WIB

Kasus Dugaan Korupsi Importasi Gula, Inilah Daftar Lengkap 8 Perusahaan Gula yang Didalami Kejagung

Sabtu, 29 Juni 2024 - 08:26 WIB

PT Kilang Pertamina Internasional Raih Penghargaan, Berkontribusi Besar ke Penerimaan Pajak

Kamis, 7 Maret 2024 - 19:12 WIB

Ir. Ludy Eqbal Al Muhamadi Dukung Pelatihan Konstruksi: FGD KADIN-BNSP Sukses Digelar

Sabtu, 28 Oktober 2023 - 23:00 WIB

PROPAMI Juara Pertama Turnamen Mini Soccer HUT Ke-46 Pasar Modal Indonesia

Minggu, 10 September 2023 - 21:16 WIB

Dapatkan Keahlian Baru di Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial!

Kamis, 30 Maret 2023 - 08:46 WIB

Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Thorium, PT ThorCon Power Indonesia Siapkan Investasi Rp17 T

Sabtu, 25 Maret 2023 - 01:47 WIB

Kementerian ESDM Dukung Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan Sektor Swasta

Senin, 20 Maret 2023 - 01:13 WIB

Amerika Serikat dan Indonesia Kaji Teknologi Reaktor Modular Kecil pada PLTN di Kalimantan Barat

Berita Terbaru