INFOESDM.COM – G20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA) diharapkaj dapat membantu Indonesia mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 mendatang.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan hal itu, Minggu (19/5/2024).
Arifin Tasrif menyampaikan hal itu di acara Forum dialog yang diselenggarakan oleh Tri Hita Karana bersama dengan World Economic Forum,
“Kami juga berharap bahwa G20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA) dapat mendukung program kami mewujudkan Net Zero Emission pada tahun 2060,” kata Arifin.
Baca Juga:
Diperiksa KPK, Mantan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati Tak Beri Komentar Soal Pemeriksaannya
Dibiayai oleh Qatar, Lahan untuk Bangun 1 Juta Hunian Berasal dari Perusahaan dan Kementerian
Untuk mewujudkan NZE pemerintah akan melakukan diversifikasi energi dengan mengoptimalkan pemanfataan sumber-sumber energi terbarukan.
“Kami yakin bahwa kami dapat mencapai target dan melaksanakan peta jalan, meskipun terdapat beberapa tantangan,” kata Arifin.
Baca artikel lainnya di sini : Saat Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, KPK Berhasil Amankan Beberapa Bukti Dokumen Terkait Kasusnya
Dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, diversifikasi energi adalah kunci untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060.
Baca Juga:
CSA Index Januari 2025 Catat Optimisme Investor, IHSG Diproyeksikan Tumbuh Hingga 7.532
GAPKI Dorong Kelapa Sawit Masuk dalam RUU Komoditas Strategis, Minta RUU Segera Disahkan
Dengan komitmen dan kerjasama dari semua pihak, target ini dapat tercapai dan Indonesia dapat beralih ke masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Baca artikel lainnya di sini : Konfirmasi Soal Pemberian Barang dari Mantan Mentan SYL, KPK Periksa Penyanyi Nayunda Nabila 12 Jam
Sebelumnya, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan inisiatif Indonesia sela-sela KTT G20.
Yakni Global Blended Finance Alliance (GBFA) yang menurutnya juga dapat menjadi solusi mengahadapi tantangan global perubahan iklim.
Baca Juga:
Menteri BUMN Erick Thohir Dorong BTN Jadi Megabank, Berikan Solusi Perumahan dan Ekosistemnya
Nilai Investasi Rp3,1 Triliun, PT Honay Ajkwa Lorents dan PT Tambang Mineral Papua Bangun Pabrik
Bertambah 6 Pesawat Lagi di Tahun 2025, Pelita Air akan Operasikan Sebanyak 18 Armada Pesawat
Mengacu pada Konsensus COP28 UEA, semua pihak berkomitmen untuk beralih dari bahan bakar fosil.
“Mempercepat pengurangan emisi NDC yang ambisius dan berskala ekonomi, dan mendorong tiga kali lipat energi terbarukan.”
“Dan dua kali lipat efisiensi energi. pada tahun 2030,” ujar Luhut B. Pandjaitan.
“GBFA juga mendukung pencapaian SDGs untuk negara-negara berkembang, LDCs, negara kepulauan, dan Kolaborasi Global Selatan.”
“Melalui GBFA, kami meletakkan dasar bagi perubahan transformatif, memanfaatkan keuangan campuran dan pengetahuan masa depan.”
“Untuk mempercepat penciptaan nilai dan investasi di sektor-sektor ekonomi utama seperti energi, hutan, ekonomi biru.”
“Termasuk hutan bakau dan lamun, kesehatan infrastruktur, dan keberlanjutan. pariwisata,” jelas Luhut.
Luhut menambahkan GBFA bukan hanya solusi untuk mengatasi transisi energi.
Namun Indonesia juga memimpin dalam bidang hutan dan bakau sebagai bagian dari Solusi Berbasis Alam untuk aksi iklim.***
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Bisnisnews.com dan Pangannews.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.