INFOESDM.COM – Kehidupan sebagai insan normal yang mampu menjalankan ibadah besar dan bekerja secara profesional tak selalu mudah, namun bagi Bagya Mulyanto, keduanya menjadi spirit yang dipegang teguh dengan penuh semangat.
Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perum Bulog, sebuah perusahaan BUMN yang memiliki tanggung jawab menyediakan bahan pangan untuk masyarakat, Bagya merasa beruntung dengan peran yang diembannya.
Dalam wawancara bersama majalah Pajak, Bagya mengungkapkan rasa syukurnya bekerja di Bulog karena ia memandangnya sebagai ibadah besar melalui upaya menyediakan kebutuhan pangan pokok bagi masyarakat.
Sebagai lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman, Bagya memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga ketersediaan pangan dan memastikan tidak ada rakyat yang kesulitan untuk memperoleh makanan yang mencukupi.
Baca Juga:
Diperiksa KPK, Mantan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati Tak Beri Komentar Soal Pemeriksaannya
Dibiayai oleh Qatar, Lahan untuk Bangun 1 Juta Hunian Berasal dari Perusahaan dan Kementerian
Bulog menjadi garda terdepan dalam menyediakan tiga komoditas pokok yang tak ternilai harganya, yaitu beras, jagung, dan kedelai.
Khususnya di era pandemi dan situasi dunia yang penuh gejolak, peran Bulog menjadi semakin krusial dalam menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat.
Bagya tak hanya mengemban tugas pokoknya sebagai Direktur Keuangan, tetapi juga dengan teliti menjaga kesehatan keuangan perusahaan.
Ia berkomitmen untuk memastikan permodalan Bulog berjalan lancar dan tak ada hambatan keuangan yang dapat mengganggu kelancaran operasional perusahaan.
Baca Juga:
CSA Index Januari 2025 Catat Optimisme Investor, IHSG Diproyeksikan Tumbuh Hingga 7.532
GAPKI Dorong Kelapa Sawit Masuk dalam RUU Komoditas Strategis, Minta RUU Segera Disahkan
Prestasi Bulog dalam mencatatkan laba beberapa tahun terakhir menjadi bukti kesuksesan perusahaan, dan Bagya optimistis prestasi tersebut akan terus berlanjut di masa depan.
Dalam mengelola keuangan perusahaan, Bagya Mulyanto juga menerapkan prinsip benefit-cost ratio dengan memberi keleluasaan kepada para staf untuk merumuskan program kegiatan yang mengutamakan keseimbangan antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan.
Selain menjadi seorang profesional ahli di bidang keuangan, Bagya juga memiliki pandangan filosofis terhadap pajak.
Bagi Bagya, membayar pajak bukan hanya sekadar kewajiban, melainkan bagian dari ibadah dan tanggung jawab yang tak boleh diabaikan.
Baca Juga:
Menteri BUMN Erick Thohir Dorong BTN Jadi Megabank, Berikan Solusi Perumahan dan Ekosistemnya
Nilai Investasi Rp3,1 Triliun, PT Honay Ajkwa Lorents dan PT Tambang Mineral Papua Bangun Pabrik
Bertambah 6 Pesawat Lagi di Tahun 2025, Pelita Air akan Operasikan Sebanyak 18 Armada Pesawat
Ia percaya bahwa pajak berperan sebagai bentuk redistribusi pendapatan untuk kepentingan umum, serupa dengan zakat yang melibatkan kepedulian terhadap sesama.
Masa pandemi membawa Bulog menjadi pahlawan dalam mendistribusikan bantuan pangan kepada rakyat.
Pengalaman ini meninggalkan kesan mendalam bagi Bagya dan para karyawan Bulog.
Meskipun dihadapkan pada tantangan dan rasa takut, semangat tanggung jawab mereka dalam menjalankan tugas tersebut menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.
Sosok Bagya Mulyanto bukan hanya sekadar seorang Direktur Keuangan yang sukses, namun juga menjadi contoh nyata tentang bagaimana mengartikan arti sejati beribadah besar dan bekerja secara profesional.
Semangat dan dedikasinya dalam mengemban tanggung jawabnya di Bulog menjadi teladan bagi banyak orang, terutama dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam kehidupan.
(Sumber info: Majalah PAJAK)