INFOESDM.COM – Universitas Darma Persada, perguruan tinggi yang memiliki program S2 Energi Terbarukan menandatangani perjanjian kerja sama dengan start-up company comestoarra.com.
Menurut Rektor UNSADA, Dr. Trimarjoko bahwa salah satu kerja sama yang dilakukan ini adalah pengembangan distributed hybrid renewable energy technology.
Saat ini start-up company comestoarra telah mengembangkan mini gasifier untuk mengonversi pelet biomassa/RDF/SRF menjadi syntetic gas.
Syntetic gas ini dapat dimanfaatkan sebagai substitusi bahan bakar solar pada mesin genset dan dimanfaatkan sebagak energi untuk memasak.
Baca Juga:
Sebelum ke Tanah Air, dari London Prabowo Subianto Lakukan Kunjungan Kenegaraan ke Dubai
Inilah Sejumlah Poin Penting dalam Debut Presiden Prabowo Subianto di KTT G20 Rio de Janeiro, Brasil
Sebagai start-up company, comestoarra cukup aktif melakukan inovasi dan pembuatan sejumlah prototype.
Melalui kerja sama ini, diharapkan prototype tersebut dapat disempurnakan hingga dikomersialisasikan.
Menurut Riki Ibrahim, dosen program S2 ET bahwa universitas Darma Persada mendukung hal tersebut mengingat para pendirinya adalah para alumni yang bersekolah di Jepang.
Universitas Darma Persada dikelola oleh Yayasan Melati Sakura yang bernaung di bawah perhimpunan persahabatan Indonesia-Jepang yang dipimpin oleh Dr. Rachmat Gobel.
Baca Juga:
Risiko Geopolitik dan Perlambatan Perekonomian Tiongkok Bayangi Pertumbuhan Ekonomi Global Saat Ini
Kebutuhan Program Makan Bergizi Gratis, Indonesia Masih Kekurangan Produksi Susu Dalam Negeri
Salah satu konsep kerja sama kedua belah pihak ini adalah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yang energinya berasal dari energi terbarukan.
Realisasi aplikasi teknologi di lapangan sangat menuntungkan mahasiswa dan Indonesia, ujar Riki Ibrahim.
Menurut CEO start-up company comestoarra.com, Arief Budi kendaraan listrik tidak bisa dikatakan “green” bila energi yang digunakan untuk charging masih berasal dari fosil.”
Menurut Arief, saatnya gasifikasikan sampah organik dan residu biomassa, kembangkan pv solar dan small scale wind turbine, dan dukung teknologi batrai dalam suatu konsep hybrid technology.
Baca Juga:
Ada Sebanyak 4.634 Izin Usaha Petambangan Mineral dan Batu Bara, Tercatat di Kementerian ESDM
Hanasta Power Akhirnya Siap Lanjutkan Proyek PLTP Galunggung Lewat PT Energi Kinan Internasional
Donald Trump Puji Prabowo Subianto, Sebut Luar Biasa yang Dilakukan di Indonesia dan Dirinya Hormat!
“Saya selalu percaya kata kata penggagas listrik kerakyatan,” katanya.
Sedangkan Doktor Supriadi Legino mantan Rektor ISTN PLN mengatakan bahwa 1000×1 = 1×1000.
“Jadi bersama Universitas Darma Persada, saya yakin konsep ini akan berkembang pesat dan direalisasikan bukan hanya di Indonesia, tapi dunia,” kata Supriadi.***