Sri Mulyani Sebut Realisasi APBN Semester I – 2024 Alami Defisit Sebesar Rp77,3 Triliiun Terhadap PDB

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 9 Juli 2024 - 07:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (Facebook.com/@Sri Mulyani Indrawati)

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (Facebook.com/@Sri Mulyani Indrawati)

INFOESDM.COM – Realisasi APBN semester I-2024 mengalami defisit sebesar Rp77,3 triliun atau 0,34 persen terhadap Produk Domestik (PDB).

Meski begitu, kebutuhan tambahan anggaran untuk menambal defisit tidak akan menambah penarikan utang.

Melainkan memanfaatkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp100 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hal iti saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 8 Juli 2024.

“Pesan saya yang paling penting adalah tadi kalau dilihat dari defisitnya naik dari sisi nominal kan naik nya sekitar Rp80 triliun,” kata Sri Mulyani, dilansir Harianinvestor.com

“Namun karena kita punya SAL kita minta penggunaan sisa anggaran di tahun sebelumnya Rp100 triliun.”

“Sehingga meskipun defisit terjadi kenaikan, penerbitan surat utang itu justru turun Rp214 triliun. Ini yang diharapkan bisa menstabilkan keseluruhan,” lanjutnya.

Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Sri Mulyani mengatakan soal realisasi APBN.

Hingga Juni 2024 realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) defisit Rp77,3 triliun atau setara 0,34 persen dari PDB.

Defisit APBN ini berarti pendapatan lebih kecil dibanding jumlah pengeluaran pemerintah.

Sampai Juni 2024, pendapatan negara terkumpul Rp 1.320,7 triliun atau turun 6,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Saat pendapatan negara turun, belanja negara telah mencapai Rp1.398 triliun atau melonjak 11,3 persen sampai akhir Juni 2024.

Belanja itu terdiri dari belanja K/L, belanja non K/L dan transfer ke daerah.

Jika dibandingkan periode akhir Mei 2024, defisit tercatat Rp21,8 triliun atau 0,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Artinya, dalam satu bulan, defisit meningkat 0,24 persen dari PDB.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Mediaemiten.com dan Harianinvestor.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Indonesiaraya.co.id dan Harianbogor.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

WhatsApp Center: 08531555778808781555778808111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

 

Berita Terkait

IHSG Terus Menguat, CSA Index September 2024 Naik ke 61,4, Pelaku Pasar Targetkan 7.996 dalam 12 Bulan
Realisasi Target Investasi pada Semester I tahun 2024 Telah Mencapai Rp829,9 Triliun, Tembus 50 Persen
Transisi Energi Bisa Hemat Subsidi Rp45 Triliun hingga Rp90 Triiun, Begini Penjelasan Luhut Pandjaitan
Mentan Andi Amran Sulaiman Pastikan Tak Ada Kelangkaan Pupuk Subsidi di Kabupaten Karawang, Jabar
Ini Dia RAPBN 2025 yang akan Dijalankan Presiden Prabowo Subianto, Dibacakan Presiden Jokowi di DPR RI
Tim Ekonomi Prabowo – Gibran akan Bentuk Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon
Pelatihan Asesor LSP Pasar Modal Dimulai: Arah Baru dalam Sertifikasi Kompetensi dengan Dukungan STTD dari OJK
Tingkat Suku Bunga Tinggi Pengaruhi Optimisme, CSA Index Agustus 2024 Turun
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 5 September 2024 - 12:26 WIB

IHSG Terus Menguat, CSA Index September 2024 Naik ke 61,4, Pelaku Pasar Targetkan 7.996 dalam 12 Bulan

Rabu, 4 September 2024 - 14:35 WIB

Realisasi Target Investasi pada Semester I tahun 2024 Telah Mencapai Rp829,9 Triliun, Tembus 50 Persen

Selasa, 3 September 2024 - 16:02 WIB

Transisi Energi Bisa Hemat Subsidi Rp45 Triliun hingga Rp90 Triiun, Begini Penjelasan Luhut Pandjaitan

Rabu, 28 Agustus 2024 - 09:09 WIB

Mentan Andi Amran Sulaiman Pastikan Tak Ada Kelangkaan Pupuk Subsidi di Kabupaten Karawang, Jabar

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 09:11 WIB

Ini Dia RAPBN 2025 yang akan Dijalankan Presiden Prabowo Subianto, Dibacakan Presiden Jokowi di DPR RI

Kamis, 15 Agustus 2024 - 14:53 WIB

Tim Ekonomi Prabowo – Gibran akan Bentuk Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon

Selasa, 13 Agustus 2024 - 12:32 WIB

Pelatihan Asesor LSP Pasar Modal Dimulai: Arah Baru dalam Sertifikasi Kompetensi dengan Dukungan STTD dari OJK

Senin, 5 Agustus 2024 - 23:40 WIB

Tingkat Suku Bunga Tinggi Pengaruhi Optimisme, CSA Index Agustus 2024 Turun

Berita Terbaru