JAKARTA – Pertamina New and Renewable Energy (NRE) melakukan penjajakan kerja sama pengembangan teknologi nuklir dari negara-negara yang berpengalaman.
Pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia harus bekerja sama dengan negara lain yang lebih berpengalaman.
CEO Pertamina New and Renewable Energy (NRE) John Anis mengatakan hal tersebut di Jakarta, Senin (10/3/2025).
“Harus, harus (kerja sama). Karena, di mana ada negara yang bekerja sendiri untuk (pengembangan) nuklir? Kan nggak ada,” ucap John.
Baca Juga:
Ia menyampaikan bahwa sudah ada penjajakan kerja sama pengembangan teknologi nuklir dari negara-negara yang berpengalaman.
Akan tetapi, John belum menentukan negara apa yang diproyeksikan untuk menjadi mitra kerja sama Indonesia dalam hal pengembangan nuklir.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan sudah mendapat proposal dari tiga negara.
Terkait pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia yang direncanakan on-grid pada tahun 2032.
Baca Juga:
Ladang Minyak dan Gas di Weizhou Ditemukan Perusahaan Minyak Raksasa Tiongkok CNOOC
PT Semen Baturaja Manfaatkan Alternative Fuel & Raw Material (AFR) Guna Kurangi Limbah Industri
Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Kadin Aryo Djojohadikusumo di Jakarta, Kamis (27/2) mengatakan, tiga negara tersebut yakni Amerika Serikat (AS), China, dan Rusia.
Proposal tersebut masih dalam tahap negosiasi, namun dari pihak Amerika Serikat sudah menjalin kemitraan dengan anggota Kadin.
John menyampaikan bahwa Pertamina NRE saat ini sedang meneliti kebutuhan Indonesia, keterbatasan-keterbatasan Indonesia dalam pengembangan teknologi nuklir.
Seperti kondisi bentang alam Indonesia, serta menentukan teknologi apa yang paling cocok untuk Indonesia.
Baca Juga:
Ini Kata Kejaksaan Agung Soal Catatan Hasil Sitaan di Rumah Pengusaha Riza Chalid Bocor ke Publik
“Nah, teknologi ini siapa yang menyediakan? Ada banyak sekali teknologinya. Bermacam-macam. Itu yang harus benar-benar dilihat satu per satu,” kata John.
Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menyiapkan tiga gugus tugas (task force).
Untuk menentukan lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang direncanakan mulai beroperasi (on-grid) pada tahun 2032.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani mengatakan, tiga gugus tugas tersebut bakal ditunjuk pihaknya.
Setelah pemerintah meresmikan pembentukan Badan Organisasi Nuklir atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (Nepio).
Selain bertugas untuk menentukan lokasi, gugus tugas itu juga nantinya diminta untuk membuat prosedur keamanan (safety.
Mulai dari rencana pembangunan PLTN perdana, hingga operasional fasilitas elektrifikasi dari energi nuklir tersebut.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Businesstoday.id dan Tambangpost.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hello.id dan Topiktop.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hellobekasi.com dan Surabaya.on24jam.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).
Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).
Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.