INFOESDM.COM – Semangat dan dedikasi mengalir dalam diri anggota Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia (PROPAMI), Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), dan Lembaga Sertifikasi Profesi – Pasar Modal (LSP PM) saat menggali pengetahuan dan pengalaman dalam momen penting pada kegiatan capacity building yang berlangsung di Singapura dan Malaysia (25/8/23).
Hari kedua rangkaian acara ini dimulai dengan Seminar yang membahas manajemen risiko, analisis efek, dan teknikal analis.
Tiga materi seminar disajikan oleh narasumber berpengalaman, seperti DR. Embun Prowanta yang membahas manajemen risiko dengan fokus pada Environmental, Social, and Governance (ESG).
ESG adalah konsep pembangunan, investasi, dan bisnis berkelanjutan yang mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Baca Juga:
Sebelum ke Tanah Air, dari London Prabowo Subianto Lakukan Kunjungan Kenegaraan ke Dubai
Inilah Sejumlah Poin Penting dalam Debut Presiden Prabowo Subianto di KTT G20 Rio de Janeiro, Brasil
Sesi berikutnya diisi oleh DR (Cand) Edwin Sebayang yang membahas analisis fundamental dan M. Alfatih yang membawakan materi analisis teknikal, yang sangat relevan di tengah kondisi pasar yang stabil di kisaran 6.500 – 7.000 selama tahun politik menjelang pemilihan Capres/Cawapres di awal tahun 2024.
Dalam sambutannya, Ketua LSP PM, Haryajid Ramelan, mengungkapkan bahwa Seminar ini dapat diakui sebagai bagian perpanjangan sertifikasi (RCC) untuk Sertifikasi Analis Efek (RSA dan CSA), Manajemen Risiko (CRA dan CRP), serta Analis Teknikal dengan gelar profesi RTA dan CTA.
Lebih dari sekadar itu, Seminar menjadi wadah penting untuk mendalami pentingnya RCC sertifikasi bagi para pemegangnya.
NS Aji Martono, mengungkapkan kebanggaan dan apresiasinya terhadap upaya kolaboratif yang telah dijalankan.
Baca Juga:
Risiko Geopolitik dan Perlambatan Perekonomian Tiongkok Bayangi Pertumbuhan Ekonomi Global Saat Ini
Kebutuhan Program Makan Bergizi Gratis, Indonesia Masih Kekurangan Produksi Susu Dalam Negeri
Ia menyatakan bahwa inisiatif seperti ini adalah langkah krusial dalam mempersiapkan para pelaku pasar modal menghadapi perubahan yang semakin kompleks dalam dunia keuangan.
Aji menggarisbawahi pentingnya pemahaman mendalam terhadap berbagai aspek pasar modal, termasuk manajemen risiko, analisis efek, dan teknikal analis, serta bagaimana sertifikasi menjadi landasan penting bagi profesi dalam menghadapi tantangan masa depan.
Ketua PROPAMI juga mengapresiasi kunjungan ke Bursa Malaysia dan Universitas Kebangsaan Malaysia sebagai langkah untuk memperdalam wawasan dan memperkuat koneksi antara dunia akademis dan industri keuangan, menciptakan sinergi yang dapat membawa industri pasar modal Indonesia menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.
Para peserta dibimbing untuk memahami standar kompetensi yang esensial bagi para profesional dalam sektor ini, dan bagaimana sertifikasi mampu menjadi fondasi yang kokoh untuk membangun karir sukses di pasar modal dan industri keuangan.
Baca Juga:
Ada Sebanyak 4.634 Izin Usaha Petambangan Mineral dan Batu Bara, Tercatat di Kementerian ESDM
Hanasta Power Akhirnya Siap Lanjutkan Proyek PLTP Galunggung Lewat PT Energi Kinan Internasional
Donald Trump Puji Prabowo Subianto, Sebut Luar Biasa yang Dilakukan di Indonesia dan Dirinya Hormat!
Usai Seminar, peserta melanjutkan dengan kunjungan ke Bursa Malaysia, peluang berharga untuk memahami lebih dalam bagaimana perusahaan tercatat di bursa tersebut beroperasi dan dicatatkan di papan perdagangan.
Kunjungan ini membuka wawasan tentang operasional, strategi bisnis, dan tantangan industri pasar modal dalam skala regional, mendukung mereka dalam beroperasi dalam pasar modal yang dinamis.
Kunjungan di Bursa Malaysia disambut antusias oleh para pemangku kepentingan, dengan presentasi mengenai aktivitas bursa dan interaksi yang penuh semangat.
Ini menjadi kesempatan bagi para peserta untuk berdiskusi dengan para ahli dan praktisi tentang perkembangan terbaru dalam pasar modal, serta menggali bagaimana sinergi antara pelaku pasar modal dari Indonesia dan Malaysia bisa diperkuat.
Rangkaian aktivitas pada hari kedua memberikan nilai tambah yang signifikan bagi peserta kegiatan capacity building.
Dari seminar mendalam hingga kunjungan Bursa Malaysia, diharapkan pemahaman tentang dinamika dan kompleksitas pasar modal dapat semakin dalam.
Hal ini akan mempersiapkan para pelaku pasar modal menghadapi tantangan dan peluang di masa depan yang kian kompleks dengan keyakinan yang lebih kokoh.
Kegiatan Capacity Building yang diinisiasi oleh LSP Pasar Modal bersama AAEI dan PROPAMI akan berakhir esok hari, 26 Agustus 2023, dengan kunjungan ke Universitas terkemuka di Malaysia.
Kunjungan ini diharapkan memperkuat hubungan antara dunia akademis dan industri keuangan, khususnya industri pasar modal.
Para peserta juga berkesempatan berdiskusi langsung dengan akademisi tentang perkembangan terkini di pasar modal dan pentingnya koneksi pendidikan dengan praktik di lapangan, mempersiapkan mereka menghadapi masa depan yang semakin kompleks di industri pasar modal.