INFOESDM.COM – Delegasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) hari ini mengukuhkan langkah-langkah strategisnya dalam mengembangkan sertifikasi profesi di Indonesia, Hongkong (21/12/23).
Khususnya bagi pekerja migran yang bekerja di Hongkong dan Macau.
Ketua Komisioner BNSP, Syamsi Hari, Prof. Amilin, dan NS. Aji Martono, mengadakan pertemuan strategis dengan Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Hongkong, Yul Edison, guna mempererat kerja sama di sektor pelatihan kerja.
Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh KJRI Hongkong, delegasi BNSP membahas langkah-langkah konkret untuk meningkatkan mutu sertifikasi profesi di Indonesia.
Baca Juga:
Sebelum ke Tanah Air, dari London Prabowo Subianto Lakukan Kunjungan Kenegaraan ke Dubai
Inilah Sejumlah Poin Penting dalam Debut Presiden Prabowo Subianto di KTT G20 Rio de Janeiro, Brasil
Terutama bagi lebih dari 147.000 pekerja migran Indonesia di Hongkong.
Diskusi mendalam melibatkan rencana peningkatan kualifikasi sertifikasi profesi, membangun jejaring kerja sama internasional, dan penyesuaian standar kompetensi.
Yul Edison, Konjen RI untuk Hongkong, memberikan sambutan hangat dan menegaskan komitmen penuh KJRI Hongkong dalam mendukung BNSP.
Pertemuan ini dianggap sebagai momentum penting untuk menjalin sinergi dengan lembaga pelatihan dan pendidikan setempat di Hongkong dan Macau.
Baca Juga:
Risiko Geopolitik dan Perlambatan Perekonomian Tiongkok Bayangi Pertumbuhan Ekonomi Global Saat Ini
Kebutuhan Program Makan Bergizi Gratis, Indonesia Masih Kekurangan Produksi Susu Dalam Negeri
Delegasi BNSP juga melanjutkan diskusi dengan beberapa lembaga pelatihan, seperti TCK Learning Centre For Migrant Workers dan Indonesia Diaspora Network (IDN), serta HK Society For Indonesian Studies (HKSIS).
Syamsi Hari, selaku Ketua BNSP, menyatakan komitmen untuk membantu penyetaraan standar kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang ada saat ini.
BNSP juga berencana memberikan Tempat Uji Kompetensi (TUK) agar pekerja migran dapat mengikuti uji kompetensi.
Di tempat yang sama, delegasi BNSP bertemu dengan perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek RI untuk membahas harmonisasi dalam penanganan sertifikasi profesi.
Baca Juga:
Ada Sebanyak 4.634 Izin Usaha Petambangan Mineral dan Batu Bara, Tercatat di Kementerian ESDM
Hanasta Power Akhirnya Siap Lanjutkan Proyek PLTP Galunggung Lewat PT Energi Kinan Internasional
Donald Trump Puji Prabowo Subianto, Sebut Luar Biasa yang Dilakukan di Indonesia dan Dirinya Hormat!
Rangkaian kunjungan ini akan dilanjutkan dengan agenda ke Macau, melibatkan diskusi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait.
Dengan inisiatif ini, BNSP bertekad memperkuat peran strategisnya dalam meningkatkan standar kompetensi kerja Indonesia.
Sekaligus membuka peluang kerjasama yang lebih luas di tingkat internasional, terutama dalam bidang pendidikan dan sertifikasi profesi.