Usulkan Tepung Terigu dan Garam Konsumsi Masuk dalam Bahan Pokok Penting, Ini Alasan Bapanas

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 30 Juli 2024 - 13:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tepung terigu dan garam konsumsi diusulkan masuk dalam lingkaran bahan pokok penting yang harus dijamin ketersediaannya. (Pixabay.com/andreas160578)

Tepung terigu dan garam konsumsi diusulkan masuk dalam lingkaran bahan pokok penting yang harus dijamin ketersediaannya. (Pixabay.com/andreas160578)

INFOESDM.COM – Tepung terigu dan garam konsumsi diusulkan masuk dalam lingkaran bahan pokok penting yang harus dijamin ketersediaannya

Dimasukkannya tepung terigu dan garam konsumsi ke dalam bahan pokok penting ini juga ada alasannya.

Karena kedua komoditas tersebut merupakan barang-barang yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat.

Diketahui pada saat ini terdapat 11 komoditas yang masuk dalam cadangan pemerintah.

Yakni beras, bawang, cabai, kedelai, jagung, daging unggas, telur unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng dan ikan.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy menyampaikan hal itu di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Jadi Bahan Pokok Penting Harus Dijamin Ketersediaannya

“Jadi begini, kaitan dengan tepung terigu dan garam konsumsi ini diusulkan atas saran dari kementerian/lembaga.”

“Untuk masuk dalam lingkaran bahan pokok penting yang harus dijamin ketersediaannya.”

“Kita hanya menjamin ketersediannya, kemudian kaitan dengan cadangan pangan pemerintah.”

“Kalau memang itu nantinya memang harus dicadangkan, ya kita cadangkan,” ujar Sarwo Edhy

“Kira-kira seperti itu. Jadi tidak diharuskan, tapi kalau misalnya itu memang diperlukan, ya bisa dicadangkan,” katanya.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Pentingnya Sinergi Ekosistem Pangan yang zmandiri dan Berdaulat

Sebagai informasi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mendorong semua pemangku kepentingan terkait.

Untuk bersama-sama memperkuat sinergi ekosistem pangan nasional yang mandiri dan berdaulat dengan penuh integritas.

Menurut Arief pewujudan ketahanan pangan nasional yang mandiri dan berdaulat dibangun di atas ekosistem pangan yang berkelanjutan.

Hal itu untuk mendorong perlindungan terhadap petani, peternak, dan nelayan guna meningkatkan daya saing, menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

Melalui ekosistem yang ramah lingkungan pula cemaran jejak karbon hilirisasi pangan akan dapat dikurangi sedikit demi sedikit.

Untuk itu, Arief mengajak seluruh pelaku usaha pangan untuk bersinergi dalam integrasi horisontal ekosistem pangan nasional demi kepentingan bersama.

Shingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya guna mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan tetap memperhatikan kelestarian alam dan lingkungan.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoekbis.com dan Harianinvestor.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Helloidn.com dan Jakartaoke.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

 

Berita Terkait

Dukung Pencitraan dan Pemulihan Citra, Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI) Luncurkan Landing Page Rilispers.com
IHSG Terus Menguat, CSA Index September 2024 Naik ke 61,4, Pelaku Pasar Targetkan 7.996 dalam 12 Bulan
Realisasi Target Investasi pada Semester I tahun 2024 Telah Mencapai Rp829,9 Triliun, Tembus 50 Persen
Transisi Energi Bisa Hemat Subsidi Rp45 Triliun hingga Rp90 Triiun, Begini Penjelasan Luhut Pandjaitan
Mentan Andi Amran Sulaiman Pastikan Tak Ada Kelangkaan Pupuk Subsidi di Kabupaten Karawang, Jabar
Ini Dia RAPBN 2025 yang akan Dijalankan Presiden Prabowo Subianto, Dibacakan Presiden Jokowi di DPR RI
Tim Ekonomi Prabowo – Gibran akan Bentuk Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon
Pelatihan Asesor LSP Pasar Modal Dimulai: Arah Baru dalam Sertifikasi Kompetensi dengan Dukungan STTD dari OJK
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 9 September 2024 - 10:11 WIB

Dukung Pencitraan dan Pemulihan Citra, Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI) Luncurkan Landing Page Rilispers.com

Kamis, 5 September 2024 - 12:26 WIB

IHSG Terus Menguat, CSA Index September 2024 Naik ke 61,4, Pelaku Pasar Targetkan 7.996 dalam 12 Bulan

Rabu, 4 September 2024 - 14:35 WIB

Realisasi Target Investasi pada Semester I tahun 2024 Telah Mencapai Rp829,9 Triliun, Tembus 50 Persen

Selasa, 3 September 2024 - 16:02 WIB

Transisi Energi Bisa Hemat Subsidi Rp45 Triliun hingga Rp90 Triiun, Begini Penjelasan Luhut Pandjaitan

Rabu, 28 Agustus 2024 - 09:09 WIB

Mentan Andi Amran Sulaiman Pastikan Tak Ada Kelangkaan Pupuk Subsidi di Kabupaten Karawang, Jabar

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 09:11 WIB

Ini Dia RAPBN 2025 yang akan Dijalankan Presiden Prabowo Subianto, Dibacakan Presiden Jokowi di DPR RI

Kamis, 15 Agustus 2024 - 14:53 WIB

Tim Ekonomi Prabowo – Gibran akan Bentuk Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon

Selasa, 13 Agustus 2024 - 12:32 WIB

Pelatihan Asesor LSP Pasar Modal Dimulai: Arah Baru dalam Sertifikasi Kompetensi dengan Dukungan STTD dari OJK

Berita Terbaru