INFOESDM.COM – SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil menyelesaikan Proyek SWP-G LLP Liquid Debottlenecking di Wilayah Kerja (WK) Mahakam, Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan0 Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Hudi D Suryodipuro menyampaikan lewat keterangannya, di Jakarta, Jumat.
“Proyek SWP-G LLP Liquid Debottlenecking ini merupakan tonggak penting sebagai proyek hulu migas pertama yang berhasil onstream pada tahun 2024 dari total 15 proyek yang telah kami rencanakan,” kata
Proyek itu bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja LLP booster compressor yang sudah terpasang dan onstream sejak awal Mei 2021.
Baca Juga:
Bergantung pada Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, Harga Batubara 2025 Masih Atraktif
Sebut Rakyat Butuh Rumah yang Terjangkau, Prabowo: Nggak Usah Diseminarkan, Rakyat Butuh Segera
Dengan kesuksesan pemasangan liquid transfer pump baru, proyek itu berhasil meningkatkan produksi sebesar 5,4 miliar kaki kubik (BCF) gas dan 14 ribu barel (kbbl) kondensat.
Liquid transfer pump baru tersebut mampu mengakomodasi liquid rate hingga 3.600 barel per hari (BPD), meningkat dari kapasitas sebelumnya hanya 330 BPD.
“Pemasangan dua unit liquid transfer pump baru dengan kapasitas 2 x 2.113 BPD dan satu unit diesel engine generator dengan kapasitas 50 kVA menjadi bagian penting dari proyek ini.”
“Keberhasilan onstream proyek ini diharapkan dapat membantu pemenuhan target lifting yang telah ditetapkan pada tahun 2024,” ujar Hudi.
Baca Juga:
Holding BUMN MIND ID Ungkap Alasan Minta Pembatasan Jumlah Smelter Melalui Moratorium Perizinan
SKK Migas, kata dia, mengharapkan keberhasilan Proyek SWP-G LLP Liquid Debottlenecking dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan produksi gas nasional.
“Kami juga terus mendorong seluruh KKKS untuk terus berupaya secara maksimal dalam mengembangkan potensi migas nasional.”
“Termasuk penyelesaian proyek onstream secara tepat waktu, sesuai anggaran, dan sesuai dengan lingkup kerja yang telah ditetapkan,” ujar Hudi pula.
Menurutnya, pengembangan proyek hulu migas seperti SWP-G LLP Liquid Debottlenecking tersebut tidak hanya memberikan manfaat ekonomi.
Baca Juga:
Berhasil Turunkan Harga Tiket Pesawat, Presiden Prabowo Subianto: Untuk Bantu Masyarakat Kita
Sejak Erick Thohir Ketua Umum PSSI, Peringkat FIFA Timnas Indonesia Menanjak, dari 152 Menjadi 125
Bahlil Lahadalia Tanggapi Isu Soal Perusahaan Minyak Dunia Shell akan Tutup Bisnis SPBU di Indonesia
Tetapi juga memperkuat infrastruktur energi negara serta menciptakan peluang kerja baru.
“SKK Migas dan PHM berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam menjaga kinerja proyek-proyek ini dan mendukung pertumbuhan sektor energi nasional secara berkelanjutan,” katanya lagi.
General Manager PHM Setyo Sapto Edi menjelaskan bahwa PHM terus menjaga dan meningkatkan reliabilitas fasilitas operasi perusahaan.
Untuk mendukung keberlangsungan produksi migas dan ketahanan energi nasional.
“Kami senantiasa mencari dan menerapkan inovasi dan teknologi yang tepat dalam kegiatan operasi hulu migas perusahaan.”
“Proyek SWP-G LLP Liquid Debottlenecking di WK Mahakam merupakan wujud komitmen perusahaan dalam menerapkan praktik-praktik terbaik.”
“Di industri migas nasional dan global dalam mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan migas yang dikelola,” ujarnya pula.
Setyo mengatakan PHM juga berkomitmen menjalankan operasi migas yang selamat, handal, ramah lingkungan, dan patuh terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
SKK Migas menargetkan 15 proyek hulu migas akan onstream di 2024.
Keseluruhan proyek tersebut akan memberikan tambahan produksi minyak sebesar 46.837 BOPD (barel minyak per hari).
Dan tambahan produksi gas sebesar 351 MMSCFD (juta kaki kubik per hari) dan 192 MT/D LPG.***