INFOESDM.COM – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan tidak ada campur tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di balik deklarasi dukungan Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk dirinya sebagai bakal calon presiden 2024.
“Pak Jokowi orangnya sangat demokratis, beliau sangat menghormati independensi dan hak setiap parpol.”
“Ya kira itu yang harus saya tegaskan,” kata Prabowo usai deklarasi dukungan kedua partai itu di Museum Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu, 13 Agustus 2023.
Baca Juga:
Sebut Rakyat Butuh Rumah yang Terjangkau, Prabowo: Nggak Usah Diseminarkan, Rakyat Butuh Segera
Holding BUMN MIND ID Ungkap Alasan Minta Pembatasan Jumlah Smelter Melalui Moratorium Perizinan
Prabowo menegaskan Jokowi tak pernah mendikte soal sikap tiap parpol di koalisi pemerintahan.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: PAN Resmi Dukung Ketua Umum Gerindra Prabowo di Pilpres 2024, Zulkifli Hasan: RI Punya Peluang Emas
“Jadi apapun keputusan partai mana pun beliau pasti restui. Apapun keputusan partai, pengalaman saya dan keyakinan saya.”
“Saya rasa semua ketua umum, beliau tidak akan melarang, tidak akan mendikte. Itu kenyataannya demikian,” ujarnya.
Baca Juga:
Berhasil Turunkan Harga Tiket Pesawat, Presiden Prabowo Subianto: Untuk Bantu Masyarakat Kita
Sejak Erick Thohir Ketua Umum PSSI, Peringkat FIFA Timnas Indonesia Menanjak, dari 152 Menjadi 125
Prabowo pun sempat memberi contoh Partai Perindo yang mulanya mendatangi pihaknya namun kemudian mendeklarasikan dukungan kepada bacapres PDIP Ganjar Pranowo.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo memandang berubahnya sikap partai yang diketuai Hary Tanoesoedibjo itu adalah bukti Jokowi tak pernah turut campur dengan urusan partai politik.
“Bukti sudah banyak. Suatu saat Perindo datang ke kami, mengatakan mendukung saya, kemudian Perindo berubah haluan dan keluar, dan Presiden Jokowi tidak campur tangan sama sekali. Saya kira itu yang ingin saya tegaskan,” ujar dia.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) yang menegaskan bergabungnya PAN dan Golkar adalah karena alasan masing-masing partai.
Baca Juga:
Bahlil Lahadalia Tanggapi Isu Soal Perusahaan Minyak Dunia Shell akan Tutup Bisnis SPBU di Indonesia
Sebanyak 24 Orang Jadi Tersangka Kasus Judi Online yang Libatkan Oknum Pegawai Kementerian Komdigi
“Presiden nggak ada arahan. Nggak ada arahan dari Pak Jokowi,” ucap Zulhas.
Dengan bergabungnya PAN dan Golkar, maka Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung Prabowo telah terdiri dari empat parpol di parlemen, yakni Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN.***