Energi Laut Menjadi Solusi untuk Kebutuhan Energi di Daerah yang Sulit Dijangkau oleh Listrik Konvensional

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 17 Mei 2024 - 12:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dr. Muswar Muslim, S.T., M.Sc.,  dosen Program Studi Teknik Energi Terbarukan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Darma Persada. (Dok. Unsada)

Dr. Muswar Muslim, S.T., M.Sc., dosen Program Studi Teknik Energi Terbarukan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Darma Persada. (Dok. Unsada)

INFOESDM.COM – OTEC atau Ocean Thermal Energy Conversion merupakan teknologi yang memanfaatkan perbedaan suhu antara air laut permukaan yang hangat dan air laut dalam yang dingin untuk menghasilkan listrik.

Siklus ORC (Organic Rankine Cycle) sebagai bagian dari teknologi ini, memungkinkan konversi energi panas menjadi listrik.

Energi laut, khususnya melalui teknologi OTEC, dapat menjadi salah satu pilar penting dalam strategi ini.

Potensi energi laut di Indonesia diperkirakan mencapai ribuan megawatt, namun hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal.

Dengan efisiensi tinggi dan dapat bekerja pada suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan siklus Rankine konvensional.

Mengingat potensinya yang besar dan relevansinya dengan upaya transisi energi yang sedang digalakkan oleh pemerintah.

Apalagi pemerintah Indonesia sedang giat melakukan transisi energi menuju energi terbarukan.

Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dr. Muswar Muslim, S.T., M.Sc. menyampaikan hal tersebut dalam webinar yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Energi Terbarukan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Darma Persada, belum lama ini.

Muswar Muslim membahas topik “Peluang dan Tantangan: Memaksimalkan Potensi Energi Laut Melalui Siklus ORC (Organic Rankine Cycle) dalam Teknologi OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion).

Muswar Muslim menekankan bahwa pemanfaatan energi laut tidak hanya berkontribusi pada ketahanan energi nasional.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi daerah pesisir dan pulau-pulau terpencil.

“Pemanfaatan teknologi OTEC dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk kebutuhan energi di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik konvensional.”

“Dan produk-produk sampingan selain listrik, juga dapat menggerakkan ekonomi masyarakat di sekitar”, kata Dr. Muswar Muslim.

Dalam konteks transisi energi di Indonesia tentunya tidak terlepas dari keuntungan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

Dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, memiliki potensi energi laut yang sangat besar, namun, pemanfaatannya hingga saat ini masih sangat terbatas.

Program Studi Teknik Energi Terbarukan

Muswar Muslim menjelaskan  webinar tersebut tidak hanya menjadi forum diskusi.

Tetapi juga menjadi platform untuk menggarisbawahi peran penting teknologi energi laut dalam mendukung transisi energi di Indonesia.

Webinar itu membuka wawasan dan mengidentifikasi berbagai peluang serta tantangan dalam pengembangan energi laut, khususnya melalui teknologi OTEC.

Untuk masyarakat yang tertarik mendalami energi laut, khususnya teknologi OTEC dan siklus ORC, pendidikan menjadi kunci.

Program Studi Teknik Energi Terbarukan di Sekolah Pascasarjana Universitas Darma Persada menawarkan kurikulum yang komprehensif.

Program ini dirancang untuk mencetak tenaga ahli yang mampu menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang di sektor energi terbarukan, khususnya energi laut.

“Sebagai bagian dari komitmen kami dalam pengembangan energi terbarukan, Sekolah Pascasarjana telah menyiapkan prototipe sederhana yang dapat digunakan dalam penelitian ORC.

Prototipe ini juga bisa diaplikasikan untuk teknologi OTEC, dengan fasilitas ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Tetapi juga pengalaman praktis yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi energi laut.***

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Berita Terkait

Pertamina Jajaki Kerja Sama dengan Negara yang Berpengalaman Soal Pengembangan Teknologi Nuklir
PT Semen Baturaja Manfaatkan Alternative Fuel & Raw Material (AFR) Guna Kurangi Limbah Industri
Dirut PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri Tegaskan Pertamax dan Produk Lainnya Penuhi Standar dan Spesifikasi
PT Geo Dipa Energi (Persero) Catatkan Pendapatan Sebesar Rp1,16 Triliun, Lebih Besar dari RKAP
Impllementasi Biodiesel 40 Persen, Kementerian Perdagangan Cek Ketersediaan Minyak Kelapa Sawit
Retno Marsudi Tanggapi Penunjukan Dirinya Sebagai Direktur Non Eksekutif Perusahaan Energi Gurīn Energy
Hanasta Power Akhirnya Siap Lanjutkan Proyek PLTP Galunggung Lewat PT Energi Kinan Internasional
Targetkan Indonesia Jadi Penentu Harga Sawit Dunia, Wamentan Sudaryono: B50 Jadi Alat Bargaining Kita

Berita Terkait

Selasa, 11 Maret 2025 - 14:34 WIB

Pertamina Jajaki Kerja Sama dengan Negara yang Berpengalaman Soal Pengembangan Teknologi Nuklir

Sabtu, 8 Maret 2025 - 09:56 WIB

PT Semen Baturaja Manfaatkan Alternative Fuel & Raw Material (AFR) Guna Kurangi Limbah Industri

Kamis, 27 Februari 2025 - 13:32 WIB

Dirut PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri Tegaskan Pertamax dan Produk Lainnya Penuhi Standar dan Spesifikasi

Kamis, 27 Februari 2025 - 08:34 WIB

PT Geo Dipa Energi (Persero) Catatkan Pendapatan Sebesar Rp1,16 Triliun, Lebih Besar dari RKAP

Sabtu, 4 Januari 2025 - 14:06 WIB

Impllementasi Biodiesel 40 Persen, Kementerian Perdagangan Cek Ketersediaan Minyak Kelapa Sawit

Berita Terbaru