CSA Index Mei 2024: Pasar Modal Indonesia Dalam Tekanan, Pelaku Pasar Waspada

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 1 Mei 2024 - 11:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Ruangan main hall Bursa Efek Indonesia. (Doc. Altaintegra)

Foto : Ruangan main hall Bursa Efek Indonesia. (Doc. Altaintegra)

INFOESDM.COM – Capital Sensitivity Analysis Index (CSA Index) untuk bulan Mei 2024 telah dirilis oleh Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) dan CSA Community, dengan dukungan dari Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia (PROPAMI) serta Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Jakarta (1/5/24).

Hasilnya menunjukkan sebuah gambaran yang kurang menggembirakan bagi pelaku pasar, dengan indikator optimisme yang terendah sejak awal tahun.

Menurut data yang dikumpulkan dari tanggal 17 hingga 29 April 2024, CSA Index pada bulan Mei ini mencatat angka 51,4, mengalami penurunan signifikan dari angka sebelumnya yang berada di level 65,8 pada bulan April.

Penurunan ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar, meskipun masih mempertahankan harapan, semakin ragu-ragu terhadap kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam periode mendatang.

Penurunan Optimisme dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Penurunan optimisme pelaku pasar ini menjadi sorotan utama dalam hasil CSA Index Mei 2024.

Para analis menyoroti beberapa faktor yang menjadi penyebab utama dari ketidakpastian yang terjadi:

  1. Sentimen Moneter dan Nilai Tukar: Sentimen moneter yang masih ketat serta pelemahan nilai tukar Rupiah menjadi perhatian utama pelaku pasar. Ketidakpastian dalam kebijakan moneter, terutama terkait dengan keputusan Federal Reserve AS, memberikan tekanan tambahan terhadap nilai tukar Rupiah dan memperlambat proyeksi pertumbuhan ekonomi.
  2. Kondisi Geopolitik Global: Ketidakstabilan dalam kondisi geopolitik pasca meningkatnya tensi di Timur Tengah dan ketidakpastian akibat konflik di Ukraina turut mempengaruhi sentiment pasar. Hal ini menciptakan ketidakpastian yang lebih besar di pasar keuangan global, termasuk di Indonesia.
  3. Aliran Investasi Asing: Melihat dari data bulan April, terlihat bahwa investor asing melakukan penjualan bersih. Hal ini menunjukkan bahwa ketidakpastian global juga mempengaruhi minat investor asing terhadap pasar modal Indonesia.

CSA Index Mei 2024

Proyeksi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Meskipun terjadi penurunan optimisme dalam jangka pendek, namun dalam proyeksi jangka panjang, pelaku pasar masih mempertahankan optimisme.

CSA Index untuk 12 bulan ke depan mencatat angka 94,6, menunjukkan peningkatan dari level sebelumnya.

Para pelaku pasar masih yakin bahwa IHSG memiliki potensi untuk menguat dalam jangka panjang.

Menanggapi hasil CSA Index Mei 2024, NS. Aji Martono, Ketua Umum Propami, menyatakan bahwa meskipun optimisme pelaku pasar melemah dalam jangka pendek, namun untuk jangka panjang masih sangat optimis.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Dia berharap adanya sentimen positif dan kebijakan pro pasar yang dapat memulihkan optimisme terhadap kinerja IHSG.

CSA Index IHSG Konsensus 12M Forecast

Sektor-Sektor yang Berpotensi untuk Mendorong Kinerja IHSG

CSA Index juga mencermati sektor-sektor yang berpotensi menjadi penggerak utama kinerja IHSG di bulan Mei.

Adapun sektor Energy menjadi pilihan utama pelaku pasar, menggantikan dominasi sektor Financials.

Ketidakpastian dalam kebijakan moneter serta potensi penguatan harga komoditas energi menjadi faktor pendorong kinerja positif sektor ini.

Selain itu, sektor Basic Materials juga menjadi pilihan pelaku pasar untuk bulan Mei ini.

Dengan merosotnya optimisme pelaku pasar dalam CSA Index Mei 2024, terlihat bahwa ketidakpastian baik dari faktor internal maupun eksternal masih menjadi tantangan utama bagi pasar modal Indonesia.

Meskipun demikian, dengan proyeksi jangka panjang yang tetap optimis dan potensi sektor-sektor tertentu untuk mendorong kinerja IHSG, pelaku pasar tetap mempertahankan harapan akan pemulihan pasar dalam waktu yang lebih lama.

Namun, upaya-upaya untuk menciptakan sentimen positif dan kebijakan yang mendukung pasar tetap menjadi kunci dalam mengatasi ketidakpastian yang ada.


Artikel di atas juga sudah diterbitkan portal berita nasional HARIANINVESTOR.COM

Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Fokussiber.com dan  Businesstoday.id

Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media lainnya, dapat menghubungi Jasasiaranpers.com.

WhatsApp Center: 08531555778808781555778808111157788.

Pastikan juga download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Berita Terkait

Gibran Rakabuming Raka Angkat Bicara Lagi Soal Isu Pemotongan Dana Terkait Program Makan Bergizi Gratis
Masih dalam Tahap Recovery, Sistem Teknologi Informasi PT Indonesia AirAsia Berangsur Normal
Thomas Djiwandono Permudah Koordinasi RAPBN Tahun Anggaran 2025, 2 Wamenkeu Bukan Hal Baru
Ada Wacana Prabowo – Gibran Tingkatkan Rasio Utang hingga 50 Persen PDB, Ini Respons Airlangga Hartarto
Menkeu Sri Mulyani Ajukan Syarat Khusus Terkait Sinyal Relaksasi Pembekuan Anggaran Rp50,14 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Ungkap Penerimaan Pajak dan Bukan Pajak pada Semester I – 2024
RSKKNI: Standar Kompetensi Baru untuk Penguatan SDM dan Perlindungan Konsumen Jasa Keuangan
Sri Mulyani Sebut Realisasi APBN Semester I – 2024 Alami Defisit Sebesar Rp77,3 Triliiun Terhadap PDB
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 23 Juli 2024 - 15:04 WIB

Gibran Rakabuming Raka Angkat Bicara Lagi Soal Isu Pemotongan Dana Terkait Program Makan Bergizi Gratis

Senin, 22 Juli 2024 - 16:49 WIB

Masih dalam Tahap Recovery, Sistem Teknologi Informasi PT Indonesia AirAsia Berangsur Normal

Jumat, 19 Juli 2024 - 14:21 WIB

Thomas Djiwandono Permudah Koordinasi RAPBN Tahun Anggaran 2025, 2 Wamenkeu Bukan Hal Baru

Kamis, 11 Juli 2024 - 18:25 WIB

Ada Wacana Prabowo – Gibran Tingkatkan Rasio Utang hingga 50 Persen PDB, Ini Respons Airlangga Hartarto

Kamis, 11 Juli 2024 - 15:29 WIB

Menkeu Sri Mulyani Ajukan Syarat Khusus Terkait Sinyal Relaksasi Pembekuan Anggaran Rp50,14 Triliun

Selasa, 9 Juli 2024 - 13:25 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Ungkap Penerimaan Pajak dan Bukan Pajak pada Semester I – 2024

Selasa, 9 Juli 2024 - 08:37 WIB

RSKKNI: Standar Kompetensi Baru untuk Penguatan SDM dan Perlindungan Konsumen Jasa Keuangan

Selasa, 9 Juli 2024 - 07:57 WIB

Sri Mulyani Sebut Realisasi APBN Semester I – 2024 Alami Defisit Sebesar Rp77,3 Triliiun Terhadap PDB

Berita Terbaru